Kamis, 01 Agustus 2013

Jumat, 14 Juni 2013

ANALISIS SYSTEM PEMBELAJARAN
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam membangun sebuah bangsa, maka dari itu dewasa ini pemerintah memberi anggaran hingga 20% dari APBN untuk dunia pendidikan. Namun dalam pendidikan kita harus tahu apa itu tujuan dari pendidikan di Indonesia ini, tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk mewujudkan cita-cita nasional yang juga tertera di pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan system yang berkesinambungan agar pola pendidikan dijalankan dengan baik, ada kurikulum untuk mengatur hal tersebut. Di Indonesia menggunakan system pendidikan bertahap dengan jenjang mulai dari TK, sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), Sekolah Menengah Atas ( SMA ), Perguruan Tinggi.
Dalam artikel ini saya akan menganalisis tentang system pembelajaran yang saya alami mulai dari SD, SMP, SMA dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Ø  SD ( SEKOLAH DASAR )
Kelebihan :
·         Memiliki system pendidikan berkelanjutan, continue dari mulai kelas 1 sampai dengan 6, yang semuanya saling berkaitan dengan tatanan penambahan bobot materi tiap pertambahan kelasnya.
·         Mulai ditanamkan nilai- nilai moral, melalui kedisiplinan.
·         Memiliki peran vital dalam membentuk karakter siswa pertama kali, ditahap ini ditanamkan karakter dengan pendidikan dasar yang disampaikan.
Kekurangan :
·         Peran guru yang terlalu dominan, dengan satu guru mengajarkan seluruh mata pelajaran, disini pula tertanam doktrin bahwa guru adalah orang pintar yang tahu segalanya dan murid hanyalah seorang anak yang hanya bisa disuapi.
·         Kurang memerhatikan apa potensi masing-masing siswa yang berbeda, terlalu menitik beratkan bahwa sekolah itu hanya belajar mata pelajaran tertentu, dan kurang memerthatikan segi potensial seorang siswa tersebut diluar kemampuan akademisnya.
·         Kurangnya kompetensi tenaga pengajar, karena pada tahap SD ini peran guru masih terlalu dominan, maka dari itu diperlukan tenaga pengajar yang kompeten dalam hal akademik, maupun moral, sehingga tercipta siswa yang benar-benar unggul.
·         Pemberian materi yang tidak sesuai dengan umur atau tahapan yang seharusnya.
·         Kebanyakan siswa langsung dimasukkan pada SD tanpa melalui TK sehingga banyak anak yang merasa jam bermain atau waktu bermainnya kuarang, sehingga tidak efektif pad akelas awal.


Ø  SMP ( SEKOLAH MENENGAH PERTAMA )
Kelebihan :
·         Merupakan kelanjutan dari sisitem continue dari SD, disini diberi tambahan materi dengan bobot yang lebih berbeda, sehingga diharapkan materi dari SD masih tetap digunakan untuk mengadapi tahap SMP ini. dengan mulai diperkenalkannya materi yang lebih luas secara keseluruhan namun masih dalam tahap dasar.
·         Peran guru yang telah tertata rapi sesuai mata pelajaran yang diampu.
·         Mulai dihilangkan jiwa kekanak-kanakan yang tertinggal di SD dan mulai memasuki tahap remaja tahap awal
·         Waktu belajar yang cukup dalam penyampaian materi sesuai bobotnya, memperkenalkan system birokrasi yang lebih kompleks.
Kekurangan :
·         Pengenalan materi dimulai dari nol lagi karena siswa kebanyakan telah lupa setelah dia lulus ujian, membuat system ini tak efektif lagi.
·         Peralihan dari anak menjadi remaja membuat tingkat kenakalan semakin tinggi, mencoba hal-hal baru yang negative membuat efek  BK dijadikan polisi sekolah dalam menindak pekanggaran tersebut, hal ini tentu telah keluar dari jalur bk sebagai media bimbingan dan konseling dari siwa.
·         Pendidikan karakter mulai tersingkir akibat terlalu fokusnya pengajaran pada bidang akademis saja.
·         Melemahnya peran orang tua karena waktu terbanyak siswa adalah pada teman sebaya dan sekolah itu sendiri.
  
Ø  SMA ( SEKOLAH MENENGAH ATAS )
Kelebihan :
·         Kelanjutan dari system continue dari SMP , disini mulai system penjurusan yang akan membagi siswa dalam memilih pelajaran apa yang akan didalami
·         Peran guru semakin proporsional, dengan siswa yang mulai aktif dalam system keluarga sekolah.
Kekurangan :
·         Kenakalan – kenakalan remaja yang mulai sistematik, cenderung muncul akibat lemahnya pendidikan karakter akibat penekanan terhadap akademik
·         Munculnya dis orientasi, karena siswa kurang memahami jurusan yang dia pilih maka akan muncul kesalahan dalam memilih jurusan yang tentunya akan sangat berpengaruh dalam masa depannya.
·         Siswa semakin banyak menghabiskan waktunya disekolah sehingga dalam interaksi social mungkin akan sedikit kurang baik.
·         Sistem penjurusan yang tak membekali dengan keterampilan, sehingga kebanyakan lulusan SMA yang tidak meneruskan ke perguruan tinggi adalah pengangguran atau pekerja bawahan.
·         Belum dibebaskan biaya SMA menjadi salah satu alasan mengapa banyaknya yang tidak melanjutkan pada tahap ini.
Dari analisis di atas maka saya dapat menyarankan perbaikan system yang bisa dilakukan untuk perbaikan, dan semakin ideal menurut saya. Ada tiga pokok penting usulan menurut saya yaitu :
1.       Penguatan system pendidikan continue, dengan memerbaiki segala kelemahan dalam setiap tahap – tahapnya. Memerbaiki tenaga pendidik dengan kompetensi akademik dan moral. Serta system birokrasi yang bersih dan terbuka.
2.       Pendidikan karakter yang lebih ditonjolkan agar terdapat keseimbangan, tidak hanya segi akademis saja namun juga segi moralitasnya juga. Serta pemberian keterampilan diluar mata pelajaran biasa, sehingga lulusan system continue diatas  benar-benar dapat bermanfaat untuk masyarakat ataupun bangsa.
3.       Peningkatan kerja sama sekolah dengan orang tua sebagai dua pilar penting dalam pembentukan kualitas seorang siswa, sehingga sekolah tidak hanya terkesan membutuhkan uang dari orang tua, namun juga bekerja sama dalam saling mendidik seorang siswa tersebut.

Ditulis oleh : MUHAMMAD HADI NURCAHYONO


Kamis, 30 Mei 2013

“MENGHADAPI DUNIA KERJA”

Setelah menimba ilmu diperguruan tinggi dan lulus sebagai sarjana, tentu kita akan dihadapkan pada dunia kerja. dimana dibutuhkan berbagai kompetensi yang menjadi syarat seseorang untuk bekerja, maka dari itu seorang sarjana harus mempunyai kompetensi itu agar dapat mengikuti alur dan tak tertinggal atau bisa dikatakan kalah saing. dalam hal ini seorang mahasiswa khususnya, tentu harus menyadari apa yang akan dihadapinya kelak, sehingga harus mempunyai metode atau cara -cara tertentu dalam menghadapi persaingan dalam dunia kerja. saya mempunyai opini dan cara-cara dalam hal ini.
*Mempunyai keterampilan khusus
 Keterampilan merupakan kunci utama dalam mencari pekerjaan kelak, maka perlu  dipersiapkan keterampilan apa yang akan digunakan dalam bekerja, jika dalam hal ini adalah lulusan pendidikan teknik bangunan, maka keterampilan dalam menjadi guru dengan menguasai materi adalah hal yang sangat penting.
*Sikap yang baik
orang berilmu tanpa diimbangi sikap yang baik tentu akan kurang bermanfaat, dalam mencari pekerjaan kelak tentu sikap juga menjadi kriteria utama , apalagi dalam hal pendidikan , sebagai seorang guru dibutuhkan sikap yang baik agar dapat mendidik muridnya dengan baik pula.
*Relasi
Di dunia kerja tentu dibutuhkan kemampuan dalam menjalin hubuingan dengan mitra kerja yang baik, maka dari itu kemampuan dalam hal berbicara serta menjalin relasi sangat dibutuhkan, apalagi yang berniat menjadi seorang pengusaha, mitra kerja diperoleh dari kemampuan kita menjalin relasi.
*Mempunyai kemampuan yang lain dari kemampuan utama kita
 Menghadapi dunia kerja tentu kita dituntut kreatif dan siap bersaing, maka kita harus mempunyai kekuatan lain atau keterampilan lain yang dapat mendukung kita dalam menjalankan pekerjaan kita, contoh dalam menjadi guru bangunan tentu kita juga harus memiliki keterampilan lain misalkan dalam leadirship, atau keterampilan berwirausaha.
*Siap mental dan modal
 Persiapan mental juga ikut berpengaruh dalam masalah ini, dibutuhkan mental yang kuat dalam menghadapi persaingan di dunia kerja, maka kita harus melatih itu, melalui latihan  memecahkan masalah atau menghadapi tekanan yang besar,
 Dalam hal lain modal juga sangat berpengaruh, jika kita memang terjun ke arah wirausaha, untuk mengembangkan usaha tentu dibutuhkan modal, dalam berupa uang, benda dll. Atau dalam hal menjadi guru, kita dapat bermodalkan sikap, materi, dan mental.
*ulet tekun dan sabar
 Ketiga sikap di atas harus dimiliki jika kita ingin menghadapi dunia kerja, agar dapat memudahkan kita dalam menjalani pekerjaan
Cara-cara diatas merupakan opini saya pribadi, tentu masih banyak hal dalam menghadapi dunia kerja kelak,sehingga kritik dan saran amat saya butuhkan.
Sekian, terima kasih