Jumat, 14 Juni 2013

ANALISIS SYSTEM PEMBELAJARAN
Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam membangun sebuah bangsa, maka dari itu dewasa ini pemerintah memberi anggaran hingga 20% dari APBN untuk dunia pendidikan. Namun dalam pendidikan kita harus tahu apa itu tujuan dari pendidikan di Indonesia ini, tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk mewujudkan cita-cita nasional yang juga tertera di pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan system yang berkesinambungan agar pola pendidikan dijalankan dengan baik, ada kurikulum untuk mengatur hal tersebut. Di Indonesia menggunakan system pendidikan bertahap dengan jenjang mulai dari TK, sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), Sekolah Menengah Atas ( SMA ), Perguruan Tinggi.
Dalam artikel ini saya akan menganalisis tentang system pembelajaran yang saya alami mulai dari SD, SMP, SMA dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Ø  SD ( SEKOLAH DASAR )
Kelebihan :
·         Memiliki system pendidikan berkelanjutan, continue dari mulai kelas 1 sampai dengan 6, yang semuanya saling berkaitan dengan tatanan penambahan bobot materi tiap pertambahan kelasnya.
·         Mulai ditanamkan nilai- nilai moral, melalui kedisiplinan.
·         Memiliki peran vital dalam membentuk karakter siswa pertama kali, ditahap ini ditanamkan karakter dengan pendidikan dasar yang disampaikan.
Kekurangan :
·         Peran guru yang terlalu dominan, dengan satu guru mengajarkan seluruh mata pelajaran, disini pula tertanam doktrin bahwa guru adalah orang pintar yang tahu segalanya dan murid hanyalah seorang anak yang hanya bisa disuapi.
·         Kurang memerhatikan apa potensi masing-masing siswa yang berbeda, terlalu menitik beratkan bahwa sekolah itu hanya belajar mata pelajaran tertentu, dan kurang memerthatikan segi potensial seorang siswa tersebut diluar kemampuan akademisnya.
·         Kurangnya kompetensi tenaga pengajar, karena pada tahap SD ini peran guru masih terlalu dominan, maka dari itu diperlukan tenaga pengajar yang kompeten dalam hal akademik, maupun moral, sehingga tercipta siswa yang benar-benar unggul.
·         Pemberian materi yang tidak sesuai dengan umur atau tahapan yang seharusnya.
·         Kebanyakan siswa langsung dimasukkan pada SD tanpa melalui TK sehingga banyak anak yang merasa jam bermain atau waktu bermainnya kuarang, sehingga tidak efektif pad akelas awal.


Ø  SMP ( SEKOLAH MENENGAH PERTAMA )
Kelebihan :
·         Merupakan kelanjutan dari sisitem continue dari SD, disini diberi tambahan materi dengan bobot yang lebih berbeda, sehingga diharapkan materi dari SD masih tetap digunakan untuk mengadapi tahap SMP ini. dengan mulai diperkenalkannya materi yang lebih luas secara keseluruhan namun masih dalam tahap dasar.
·         Peran guru yang telah tertata rapi sesuai mata pelajaran yang diampu.
·         Mulai dihilangkan jiwa kekanak-kanakan yang tertinggal di SD dan mulai memasuki tahap remaja tahap awal
·         Waktu belajar yang cukup dalam penyampaian materi sesuai bobotnya, memperkenalkan system birokrasi yang lebih kompleks.
Kekurangan :
·         Pengenalan materi dimulai dari nol lagi karena siswa kebanyakan telah lupa setelah dia lulus ujian, membuat system ini tak efektif lagi.
·         Peralihan dari anak menjadi remaja membuat tingkat kenakalan semakin tinggi, mencoba hal-hal baru yang negative membuat efek  BK dijadikan polisi sekolah dalam menindak pekanggaran tersebut, hal ini tentu telah keluar dari jalur bk sebagai media bimbingan dan konseling dari siwa.
·         Pendidikan karakter mulai tersingkir akibat terlalu fokusnya pengajaran pada bidang akademis saja.
·         Melemahnya peran orang tua karena waktu terbanyak siswa adalah pada teman sebaya dan sekolah itu sendiri.
  
Ø  SMA ( SEKOLAH MENENGAH ATAS )
Kelebihan :
·         Kelanjutan dari system continue dari SMP , disini mulai system penjurusan yang akan membagi siswa dalam memilih pelajaran apa yang akan didalami
·         Peran guru semakin proporsional, dengan siswa yang mulai aktif dalam system keluarga sekolah.
Kekurangan :
·         Kenakalan – kenakalan remaja yang mulai sistematik, cenderung muncul akibat lemahnya pendidikan karakter akibat penekanan terhadap akademik
·         Munculnya dis orientasi, karena siswa kurang memahami jurusan yang dia pilih maka akan muncul kesalahan dalam memilih jurusan yang tentunya akan sangat berpengaruh dalam masa depannya.
·         Siswa semakin banyak menghabiskan waktunya disekolah sehingga dalam interaksi social mungkin akan sedikit kurang baik.
·         Sistem penjurusan yang tak membekali dengan keterampilan, sehingga kebanyakan lulusan SMA yang tidak meneruskan ke perguruan tinggi adalah pengangguran atau pekerja bawahan.
·         Belum dibebaskan biaya SMA menjadi salah satu alasan mengapa banyaknya yang tidak melanjutkan pada tahap ini.
Dari analisis di atas maka saya dapat menyarankan perbaikan system yang bisa dilakukan untuk perbaikan, dan semakin ideal menurut saya. Ada tiga pokok penting usulan menurut saya yaitu :
1.       Penguatan system pendidikan continue, dengan memerbaiki segala kelemahan dalam setiap tahap – tahapnya. Memerbaiki tenaga pendidik dengan kompetensi akademik dan moral. Serta system birokrasi yang bersih dan terbuka.
2.       Pendidikan karakter yang lebih ditonjolkan agar terdapat keseimbangan, tidak hanya segi akademis saja namun juga segi moralitasnya juga. Serta pemberian keterampilan diluar mata pelajaran biasa, sehingga lulusan system continue diatas  benar-benar dapat bermanfaat untuk masyarakat ataupun bangsa.
3.       Peningkatan kerja sama sekolah dengan orang tua sebagai dua pilar penting dalam pembentukan kualitas seorang siswa, sehingga sekolah tidak hanya terkesan membutuhkan uang dari orang tua, namun juga bekerja sama dalam saling mendidik seorang siswa tersebut.

Ditulis oleh : MUHAMMAD HADI NURCAHYONO


Tidak ada komentar:

Posting Komentar