ANALISIS SYSTEM
PEMBELAJARAN
Pendidikan
merupakan salah satu pilar penting dalam membangun sebuah bangsa, maka dari itu
dewasa ini pemerintah memberi anggaran hingga 20% dari APBN untuk dunia
pendidikan. Namun dalam pendidikan kita harus tahu apa itu tujuan dari
pendidikan di Indonesia ini, tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk
mewujudkan cita-cita nasional yang juga tertera di pembukaan UUD 1945 yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut,
dibutuhkan system yang berkesinambungan agar pola pendidikan dijalankan dengan
baik, ada kurikulum untuk mengatur hal tersebut. Di Indonesia menggunakan
system pendidikan bertahap dengan jenjang mulai dari TK, sekolah dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), Sekolah Menengah Atas ( SMA ), Perguruan
Tinggi.
Dalam artikel ini saya akan
menganalisis tentang system pembelajaran yang saya alami mulai dari SD, SMP,
SMA dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Ø SD
( SEKOLAH DASAR )
Kelebihan :
·
Memiliki system pendidikan berkelanjutan,
continue dari mulai kelas 1 sampai dengan 6, yang semuanya saling berkaitan
dengan tatanan penambahan bobot materi tiap pertambahan kelasnya.
·
Mulai ditanamkan nilai- nilai moral, melalui
kedisiplinan.
·
Memiliki peran vital dalam membentuk karakter
siswa pertama kali, ditahap ini ditanamkan karakter dengan pendidikan dasar
yang disampaikan.
Kekurangan :
·
Peran guru yang terlalu dominan, dengan satu
guru mengajarkan seluruh mata pelajaran, disini pula tertanam doktrin bahwa
guru adalah orang pintar yang tahu segalanya dan murid hanyalah seorang anak
yang hanya bisa disuapi.
·
Kurang memerhatikan apa potensi masing-masing
siswa yang berbeda, terlalu menitik beratkan bahwa sekolah itu hanya belajar
mata pelajaran tertentu, dan kurang memerthatikan segi potensial seorang siswa
tersebut diluar kemampuan akademisnya.
·
Kurangnya kompetensi tenaga pengajar, karena
pada tahap SD ini peran guru masih terlalu dominan, maka dari itu diperlukan
tenaga pengajar yang kompeten dalam hal akademik, maupun moral, sehingga
tercipta siswa yang benar-benar unggul.
·
Pemberian materi yang tidak sesuai dengan umur
atau tahapan yang seharusnya.
·
Kebanyakan siswa langsung dimasukkan pada SD
tanpa melalui TK sehingga banyak anak yang merasa jam bermain atau waktu
bermainnya kuarang, sehingga tidak efektif pad akelas awal.
Ø SMP
( SEKOLAH MENENGAH PERTAMA )
Kelebihan :
·
Merupakan kelanjutan dari sisitem continue dari
SD, disini diberi tambahan materi dengan bobot yang lebih berbeda, sehingga
diharapkan materi dari SD masih tetap digunakan untuk mengadapi tahap SMP ini.
dengan mulai diperkenalkannya materi yang lebih luas secara keseluruhan namun
masih dalam tahap dasar.
·
Peran guru yang telah tertata rapi sesuai mata
pelajaran yang diampu.
·
Mulai dihilangkan jiwa kekanak-kanakan yang
tertinggal di SD dan mulai memasuki tahap remaja tahap awal
·
Waktu belajar yang cukup dalam penyampaian
materi sesuai bobotnya, memperkenalkan system birokrasi yang lebih kompleks.
Kekurangan :
·
Pengenalan materi dimulai dari nol lagi karena
siswa kebanyakan telah lupa setelah dia lulus ujian, membuat system ini tak
efektif lagi.
·
Peralihan dari anak menjadi remaja membuat
tingkat kenakalan semakin tinggi, mencoba hal-hal baru yang negative membuat
efek BK dijadikan polisi sekolah dalam
menindak pekanggaran tersebut, hal ini tentu telah keluar dari jalur bk sebagai
media bimbingan dan konseling dari siwa.
·
Pendidikan karakter mulai tersingkir akibat
terlalu fokusnya pengajaran pada bidang akademis saja.
·
Melemahnya peran orang tua karena waktu
terbanyak siswa adalah pada teman sebaya dan sekolah itu sendiri.
Ø SMA
( SEKOLAH MENENGAH ATAS )
Kelebihan :
·
Kelanjutan dari system continue dari SMP ,
disini mulai system penjurusan yang akan membagi siswa dalam memilih pelajaran
apa yang akan didalami
·
Peran guru semakin proporsional, dengan siswa
yang mulai aktif dalam system keluarga sekolah.
Kekurangan :
·
Kenakalan – kenakalan remaja yang mulai
sistematik, cenderung muncul akibat lemahnya pendidikan karakter akibat
penekanan terhadap akademik
·
Munculnya dis orientasi, karena siswa kurang
memahami jurusan yang dia pilih maka akan muncul kesalahan dalam memilih
jurusan yang tentunya akan sangat berpengaruh dalam masa depannya.
·
Siswa semakin banyak menghabiskan waktunya
disekolah sehingga dalam interaksi social mungkin akan sedikit kurang baik.
·
Sistem penjurusan yang tak membekali dengan
keterampilan, sehingga kebanyakan lulusan SMA yang tidak meneruskan ke
perguruan tinggi adalah pengangguran atau pekerja bawahan.
·
Belum dibebaskan biaya SMA menjadi salah satu
alasan mengapa banyaknya yang tidak melanjutkan pada tahap ini.
Dari analisis
di atas maka saya dapat menyarankan perbaikan system yang bisa dilakukan untuk
perbaikan, dan semakin ideal menurut saya. Ada tiga pokok penting usulan
menurut saya yaitu :
1.
Penguatan system pendidikan continue, dengan
memerbaiki segala kelemahan dalam setiap tahap – tahapnya. Memerbaiki tenaga
pendidik dengan kompetensi akademik dan moral. Serta system birokrasi yang
bersih dan terbuka.
2.
Pendidikan karakter yang lebih ditonjolkan agar terdapat
keseimbangan, tidak hanya segi akademis saja namun juga segi moralitasnya juga.
Serta pemberian keterampilan diluar mata pelajaran biasa, sehingga lulusan
system continue diatas benar-benar dapat
bermanfaat untuk masyarakat ataupun bangsa.
3.
Peningkatan kerja sama sekolah dengan orang tua
sebagai dua pilar penting dalam pembentukan kualitas seorang siswa, sehingga
sekolah tidak hanya terkesan membutuhkan uang dari orang tua, namun juga
bekerja sama dalam saling mendidik seorang siswa tersebut.
Ditulis oleh
: MUHAMMAD HADI NURCAHYONO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar